Senin, 08 Oktober 2012

Artikel Tentang Psikologi Lintas Budaya

PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

(Cross-Cultural Psychology) 




Pengertian psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik, mengenai hubungan-hubungan di antara ubahan psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
Pada hakekatnya, menurut Brislin, Lonner, dan Thorndike, (dalam Berry dkk, 1997:2) psikologi lintas budaya adalah kajian empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku (Berry dkk, 1997:2). Psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis mengenai perilaku dan pengalaman, sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.
Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok : keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku yang terjadi.
Tujuan Psikologi Lintas Budaya
Tujuan dari Psikologi lintas budaya adalah untuk melihat manusia dan perilakunya dengan kebudayaan yang ada sangat beragam dengan kebudayaan yang ada disekitar kita . untuk melihat kedua perilaku universal dan perilaku yang unik, untuk mengidentifikasi cara di mana budaya dampak perilaku kita, kehidupan keluarga, pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya.
Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu lain
a.      Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu Antropologi : sering tumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya.
Contoh : banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual. Ketika antropolog melakukan berkonsentrasi pada bidang psikologi, mereka fokus pada kegiatan dimana data dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti usia anak-anak di sapih atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh yang signifikan data antropologi pada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering ditangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen .
b.      Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu Sosial : kebijaksanaan diterima masyarakat berbasis pertanian tradisional memiliki budaya kolektifitas modern.
Contoh : masyarakat informasi.
c.       Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu Klinis : psikologi klinis telah menerapkan prinsip – prinsip psikologi lintas budaya. Contoh : dalam hal psikoterapi dan konseling.
d.      Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu Sosiologi : kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu.
Contoh : kebudayaan hindu budha adanya kontak dagang antara indonesia dengan india maka mengakibatkan adanya kontak budaya yang menghasilkan bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kebudayaan sendiri.
Perbedaannya dengan Psikologi Indigenous, Psikologi Budaya dan Antropologi
a.      Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous : Indigenous psychology dapat didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat. Definisi ini menurut Prof. Kusdwiratri Setiono.
Jadi perbedaannya adalah Psikologi lintas budaya lebih mengarah kepada keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku yang terjadi, sedangkan Psikologi indigenous memiliki pemahaman mendasar mengenai keterangan yang ada dengan konteks kebudayaan setempat.
b.      Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya : Cultural Psychology by Richard A. Shwender. Psikologi budaya adalah interdisiplin ilmu tentang manusia yang bertujuan untuk mengembangkan beberapa disiplin, khususnya antropologi (satu kesatuan dengan linguistik) yang bermanfaat untuk menganalisa lingkungan sosio-kultural (makna dan sumber-sumber “forms of life”) dalam semua itensionalisme dan kekhususan mereka; dan psikologi (satu kesatuan dengan filosofi) yang bermanfaat untuk analisis tentang person dalam semua intensionalitas dan historisitasnya. Jadi perbedaannya adalah pada prinsipnya menurut perspektif Psikologi budaya tidak ada yang real sebagaimana “just it”. Bahwa realitas adalah produk dari cara segala sesuatu direpresentasikan, diimplementasikan, dan direaksikan ke dalam berbagai sistem/dan konteks naratif. Realitas kultural psikologis tidak terkecuali.
c.       Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi : Antropologi berasal dari kata Yunani (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Jadi perbedaannya adalah dalam psikologi lintas budaya kajiannya mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik, sedangkan dalam Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama.

Sumber : 

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_Dasar_Psikologi.pdf
http://christina5handayani.multiply.com/calendar/item/10043/Kuliah-Psikologi-Budaya-1?&show_interstitial=1&u=%2Fcalendar%2Fitem




Tidak ada komentar:

Posting Komentar