Selasa, 11 Oktober 2011

Fenomena situs jejaring sosial untuk bisnis dan pekerjaan






Facebook, Friendster, dan Twitter adalah contoh jejaring social yang sukses saat ini. Entah apa yang menjadikan ketiga jejaring sosial tersebut sangat akrab di Tanah Air ini.
Fenomena jejaring sosial di Tanah Air akhir-akhir ini bak jamur di musim hujan. Semua berlomba-lomba membuat jejaring social, baik secara komunitas maupun tidak. Menurut saya fenomena ini sangat baik jika semua produk yang kita ciptakan itu baik dan beda dari produk yang lain.
Tinggal bagaimana kita memasarkan produk kepada masyarakat. Pada prinsipnya pemasaran adalah bagaimana kita menganalisa kebutuhan konsumen dan membuat keputusan yang bisa memuaskan konsumen kita lebih dari para produk jejaring social yang lain dan bermuara pada transaksi penjualan. Artinya jejaring social yang kita ciptakan laku dan dinikmati oleh para konsumen.
Dalam mengelolah jejaring social dibutuhkan konsentrasi dan manajemen yang bagus agar dapat bersaing dengan pesainnya, dalam ilmu manajemen ada istilah 4P yang juga di kenal dengan sebutan Marketing Max. 4P tersebut adalah :
•    Product
•    Prince
•    Place
•    Promotion
Product
Dalam jejaring sosial produk utamanya layanan dan jasa. Layanan dan jasa di jejaring social di implementasisikan dengan adanya tool-tool yang mudah dimengerti dan gampang digunakan oleh para konsumennya.
Oleh sebab itu layanan dan tool yang ada di jejaring social sangat mempengaruhi terhadap pemasaran produk yang kita ciptakan. Karena dinilai dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dalam tingkat yang berbeda-beda, maka pemilikan atas suatu produk akan dipengaruhi oleh suatu konsep tentang nilai dan kepuasan yang diharapkan. untuk itu pengembangan produk baru adalah hal terpenting dalam pemasaran karena hal itu merupakan upaya dari banyak perusahaan untuk membuat inovasi baru yang nantinya akan mempengaruhi loyalitas konsumen akan suatu produk yang kita ciptakan tersebut.
Kita harus menganalisa kebutuhan konsumen, pasar yang belum tergarap untuk membuat varian baru dalam produk kita. Sehingga dalam pemasarannya timbul pertanyaan, apa yang membedakan produk kita dengan jejaring social lainnya?
Prince
Jika sudah mempunyai produk tinggal kita memikirkan harga. Biasanya dalam jejaring social tidak hanya menawarkan tool dan layanan kepada penggunanya akan tetapi juga bagaimana iklan-iklan harus ada di jejaring social yang kita buat. Nah dalam iklan tersebut kita juga harus pintar-pintar mencari iklan agar perusahaan yang kita kelola tidak gulung tikar alias bangkrut.
Place
Tempat dalam jejaring social sangat penting. Karena mempengaruhi terhadap kecepatan akses. Artinya kita harus memilih selver di luar negeri atau dalam negeri dan tak kala pentingnya berapa kbps atau megabite yang kita pakai.
Kecepatan akses merupakan hal yang sepeleh menurut sebagian orang tapi hal yang sepeleh ini akan berdampak ke yang lebih besar. Maka dari itu  jangan sekali-kali kita menyepelehkan tempat dan kecepatan akses.
Promotion
Jika sudah melakukan 3P di atas dengan baik, maka tinggal kita finishing yaitu memikirkan promosinya.  Sebab jika tidak di promosikan produk kita, tidak akan di ketahui oleh orang banyak. Banyak cara dalam mempromosikan jejaring social salah satunya dengan iklan di media cetak atau media elektronik.
Mempromosikan jejaring social juga bisa di lakukan dengan kerja sama dengan provider tertentu. Ini sudah di lakukan oleh Facebook, friendster, dan twitter hasilnya ketiga jejaring social tersebut menjadi primadona saat ini di Indonesia.
Kita ambil contoh jika jejaring social yang kita ciptakan tool dan layanan istimewadengan  yang lain maka hal itu harus di tonjolkan dalam memformulasikan promosi.
Semoga dengan adanya jejaring social ini menjadi jembatan tali silaturahim antar individu maupun kelompok

Mendengar kata jejaring sosial atau dalam bahasa kerennya social networking pikiran kita pasti akan langsung tertuju ke Facebook, Twitter dsb. Yah, memang itulah jejaring sosial yang sedang populer sekarang ini. Gak peduli pejabat tinggi, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga bahkan para pekerja kasar pun bisa dipastikan memiliki sebuah akun di jejaring sosial tersebut. Tentu tujuan mereka adalah untuk mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia maya atau bahkan bisa dibawa ke dunia nyata. Tujuan tersebut sejalan dengan sejarah pendirian jejaring sosial tersebut yaitu untuk menjalin hubungan sosial antar sesama. Meskipun dalam perjalanannya bukan hanya hubungan sosial antar sesama tetapi juga hubungan bisnis, sarana promosi sebuah produk atau sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat, sebagai sarana kampanye politik dan masih banyak lagi lainnya. Tapi sebagaimana yang kita ketahui, sebuah hal pasti akan memiliki dua sisi yang berbeda. Positif dan negatif seperti kepingan logam yang dua sisinya tidak akan pernah berpisah. Yah, hal inilah yang belakangan sering kita jumpai. Jejaring sosial sudah keluar dari kodratnya sebagai sarana menjalin hubungan sosial antar sesama. Karena beberapa hal penyalahgunaan jejaring sosial ini bermunculan dimana. Jejaring sosial sudah digunakan sebagai sarana kejahatan, sarana untuk saling menghujat, sebagai ajang olok-olokan yang terkadang berbau SARA. Masih ingatkah kita tentang isu bahwa pemerintah berencana menutup jejaring sosial Facebook di Indonesia? Karena penyalahgunaan itulah pemerintah merasa perlu untuk bertindak lebih jauh agar penyalahgunaan jejaring sosial ini tidak semakin berlarut-larut. Banyak yang bereaksi dengan rencana pemerintah itu. Termasuk juga para pengguna jejaring sosial yang benar-benar memanfaatkannya sebagai sarana menjalin hubungan sosial. Mereka merasa keberatan jika jejaring sosial yang sudah sedemikian besar manfaatnya harus ditutup. Kita tak akan pernah memungkiri, jejaring sosial hanyalah sebuah alat yang sangat bergantung kepada pemakainya. Tergantung kita akan membawa kemana jejaring sosial tersebut. Tapi alangkah baiknya jika semua berjalan sesuai porsinya. Dan akan jauh lebih baik lagi jika kita lebih bijak menggunakan kemajuan teknologi ini.






i
Manusia adalah mahluk sosial. Karakter ini ternyata tetap muncul dalam dunia teknologi informasi khususnya internet. Seperti yang telah kita ketahui internet telah merubah cara orang-orang untuk berinteraksi, bekerja dan berkomunikasi. Perbedaan budaya, letak geografis dan jarak ternyata tidak membuat intensitas serta kualitas interaksi menjadi berkurang. Saat awal-awal berkembangnya teknologi internet, e-mail merupakan teknologi yang dirasakan sangat signifikan merubah cara orang-orang untuk berkorespondensi dan berinteraksi. Berikutnya dengan gelombang internet teknologi Web 2.0 terdapat suatu fenomena yang cukup menarik, yaitu situs jejaring sosial (Social Networking Web).
Dengan situs web tersebut kita dapat bergabung dengan komunitas pengguna situs tersebut. Mungkin sebagian besar pengguna komunitas yang kita kunjungi adalah rekan-rekan kita atau bisa jadi teman baru yang kita kenal di dunia “maya”. Situs jejaring sosial marak bermunculan beberapa tahun belakangan ini.
Ibaratnya bagaikan suatu ruangan yang sangat luas di “dunia internet”, tempat berkumpul banyak orang yang sudah kita kenal atau barangkali ingin kita kenal. Kita juga bisa “mengundang” orang-orang yang kita kenal tapi belum tergabung dengan komunitas jejaring sosial tersebut untuk ikut bergabung. Selanjutnya dalam komunitas jejaring sosial kita bias bertukar informasi, berkomunikasi secara virtual,membentuk sub-sub komunitas berdasarkan kesamaan suatu hal. Banyak lagi kegiatan interaksi yang bisa dilakukan tergantung fasilitas yang disediakan masing-masing situs.
Boleh jadi awalnya situs-situs jejaring sosial isinya lebih banyak terkait hal-halyang sifatnya “fun” dan nostalgia riatapi selanjutnya terjadi perkembangan yang mengarah ke arah profesionalisme.
Mungkin awalnya situs-situs jejaring sosial hanya mewadahi untuk sekedar komunitas biasa, komunitas pertemanan atau nostalgia ria. Ternyata situs-situs jejaring sosial mulai bertransformasi menjadi tempat untuk melakukan kontak bisnis ataupun komunitas-komunitas yang lebih serius.
Para pengguna mulai memanfaatkan situs-situs jejaring sosial sebagai alat yang mendukung profesi ataupun wirausaha. Info kontak person dapat membantu menemukan beragam rute dan informasi menuju jenis perusahaan yang diinginkan ataupun peluang bisnis baru. Para pengguna situs jejaring sosial pun mulai bergeser, tidak hanya didominasi oleh generasi muda atau remaja, golongan tua pun sudah mulai melirik situs jejaring sosial sebagai tempat favorit bersosialisasi.
Berikut adalah beberapa situs-situs jejaring sosial yang dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan daftar kontak di dunia cyber (dan masih banyak situs-situs jejaring sosial lainnya juga yang tidak disebutkan saja).

Linkedin, California Mountain View (www.linkedin.com)
Hingga akhir Agustus 2007 Linkedin telah memiliki 13 juta anggota aktif di lima benua. Linkedin memposisikan sebagai situs jejaring sosial untuk para profesional yang berusia 25 hingga 65 tahun. Di Linkedin para pengguna dapat membicarakan pekerjaan yang sedang dilakukan ataupun pekerjaa di masa lalu. Para pengguna Linkedin memanfaatkan situs ini untuk membina hubungan profesional sesuai dengan kebutuhan atau untuk hal yang spesifik. Misalkan survey terhadap perusahaan yang akan dijadikan tempat investasi atau perusahaan yang akan mereka apply. Layanan yang diberikan oleh Linkedin masih terbatas dalam bahasa Inggris akan tetapi ternyata setengah dari pasarnya berasal dari luar Amerika terutama India dan Brazil. Salah seorang pengguan Linkedin menilai Linkedin memiliki karakter yang “efisien” sehingga cocok untuk para pengguna yang tidak memiliki waktu senggang yang lama untuk menjelajahi situs-situs jejaring sosial.

Doostang, California Palo Alto (www.doostang.com)
Nama aneh “doostang” diambil dari frasa bahasa latin yang dapat diterjemahkan bebas artinya :”menggapai talenta”. Didirikan oleh alumni Universitas Harvard dan MIT (Massachuset Institute Of Technology). Situs ini diperkenalkan kepada para pengguna dengan sistem “undangan”. Segment pengguna yang dibidik adalah kelompok usia 20-35 tahun yang berada di perguruan tinggi atau perusahaan besar. Dengan situs ini para penggunanya dapat saling berinteraksi terutama untuk keperluan lamaran pekerjaan. Situs ini sendiri lahir terinspirasi dari hasil riset peneliti Universitas Stanford bahwa 70% diperoleh melaui perantaraan jejaring. Bahkan menurut informasi co-founder Doostang, Google telah merekrut 30-40 orang dari situs ini. Perusahaan-perusahaan keuangan serta konsultan seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, McKinsey Colsulting banyak melirik situs ini sebagai alternatif tempat mencari talenta-talenta muda baru.

Facebook, Palo Alto California (www.facebook.com)
Didirikan tahun 2004, Facebook telah mencatatkan lebih dari 37 juta pengguna serta ribuan jaringan bisnis. Facebook dibuat oleh alumni Universitas Harvard, Mark Zuckenberg awalnya hanya sebatas situs untuk para alumni lulusan Harvard. Selanjutnya Facebook berkembang pesat sebagai situs untuk hiburan dan pekerjaan. Facebook memiliki layanan fitur privasi. Dengan layanan para pengguna Facebook dapat mengontrol terhadap siapa saja yang diperbolehkan mengakses data profil mereka. Facebook telah mengembangkan berbagai ragam aplikasi yang dapat diinstall para pengguna. Aplikasi-aplikasi inilah yang memberikan nilai tambah bagi Facebook. Aplikasi yang dikembangkan banyak yang mendukung bisnis dan pekerjaan seperti menjual atau membeli barang, ala eBay dengan orang-orang yang ada dalam jaringan yang dimiliki para pengguna.
Myspace, Ning dan banyak lagi situs jejaring sosial yang bertebaran dalam jagat dunia maya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimanapun juga sebuah teknologi adalah fasilitas yang dapat digunakan sesuai penggunanya. Kehadiran situs jejaring sosial ini dapat memberikan keuntungan dan kerugian tergantung cara pemanfaatannya. Dan semoga kita menggunakannya untuk produktifitas dan kebaikan bagi banyak pihak.

sumber : http://wagenugraha.wordpress.com/2009/02/08/fenomena-situs-jejaring-sosial-untuk-bisnis-dan-pekerjaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar